Guru Di Indonesia Saat Ini

Guru Di Indonesia Saat Ini

Kesultanan Cirebon

Foto: CNN Indonesia/Agung Rahmadsyah

Keraton Kasepuhan Cirebon. Kesultanan Cirebon adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang masih ada sampai saat ini

Kesultanan Cirebon adalah Kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad 15-16 Masehi. Lokasinya yang strategis menjadikan Kesultanan Cirebon sebagai jalur perdagangan dan pelayaran penting antarpulau pada masa itu.

Kesultanan ini menjadi jembatan kebudayaan Jawa Tengah dan Jawa Barat, sehingga terciptalah kebudayaan yang khas yakni kebudayaan Cirebon yang berbeda dari kultur Jawa maupun Sunda.

Kasultanan Cirebon didirikan Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana pada 1430. Usai berhaji, Pangeran Cakrabuana mengganti namanya sebagai Haji Abdullah Imam.

Selama memerintah, ia aktif menyebarluaskan ajaran Islam kepada penduduk Cirebon dan sekitarnya.

Kerajaan ini berkembang pesat usai dipimpin Sunan Gunung Jati yang mendirikan dinasti raja-raja Cirebon dan Banten.

Kesultanan Yogyakarta

Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko

Keraton Yogyakarta. Kesultanan Yogyakarta adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang masih ada sampai saat ini

Kesultanan Yogyakarta atau Ngayogyakarta Hadiningrat mulanya merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Islam yang terpecah dua. Pembagian wilayah kekuasaan tersebut tertuang dalam Perjanjian Giyanti pada 1755.

Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai sultan dengan gelar Hamengkubuwana I dan berkuasa atas daerah Yogyakarta. Setelah itu, Sri Sultan Hamengkubuwana I mendirikan keraton di pusat kota yang masih menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Yogyakarta.

Pada 1950, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat resmi menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebuah pemerintahan daerah berotonomi khusus setingkat provinsi.

Sementara para penggantinya tetap mempertahankan gelar yang digunakan yakni Hamengkubuwana. Saat ini raja kesultanan Yogyakarta yang memerintah adalah Bendara Raden Mas Herjuno Darpito atau Sultan Hamengkubawana X yang menjabat sejak 1988.

Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Gerbang Keraton Solo. Kasunanan Surakarta adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang masih ada sampai saat ini

Kasunanan Surakarta Hadinigrat adalah pecahan kedua dari Kerajaan Mataram Islam yang masih bertahan hingga sekarang. Kerajaan yang berpusat di Kota Surakarta atau Solo ini masih dijabat oleh Pakubuwana XIII.

Kasunan Surakarta adalah salah satu dari kerajaan di Indonesia yang masih ada sampai saat ini dan secara resmi telah menjadi bagian Negara Republik Indonesia (NKRI) sejak 1945.

Kompleks bangunan keratonnya masih berfungsi sebagai tempat tinggal Sri Sunan yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini.

Suasana belajar mengajar, Foto: Pixabay

Schoolmedia News, Jakarta - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka pendaftaran bagi pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Peserta dapat melakukan pendaftaran mulai tanggal 14 Februari 2020 hingga 10 Maret 2020. Pendaftaran dibuka bagi calon pengajar BIPA untuk luar negeri dengan masa tugas 2021.

Sebelum mendaftar, berdasarkan informasi dari laman kemendikbud, calon pengajar BIPA harus memenuhi beberapa persyaratan umum, antara lain berkewarganegaraan Indonesia, berusia 24-50 tahun pada 1 April 2020, berpendidikan sekurang-kurangnya S1, dan memiliki keterampilan dalam kesenian tradisional dan/atau kontemporer Indonesia. Pendaftar juga harus mahir berbahasa asing tertentu sesuai dengan kebutuhan di negara sasaran.

Selain memenuhi persyaratan umum, pelamar wajib memenuhi persyaratan khusus sesuai dengan pilihan negara sasaran.

Baca juga: Jepang Tawarkan Perawat Magang Banjarmasin Bergaji Rp 15 Juta

Setiap pelamar dapat mencantumkan maksimal tiga pilihan negara sasaran dengan mempertimbangkan persyaratan khusus dari negara sasaran. Terdapat 23 negara pilihan dengan persyaratan khusus masing-masing negara. Negara-negara tersebut antara lain Inggris, Rusia, Jerman, Amerika Serikat, Mesir, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Thailand.

Pendaftar BIPA untuk masa tugas 2021 dapat mengisi formulir di tautan http://bit.ly/seleksibipa2021. Berkas pendaftaran dimuat dalam satu folder ZIP dan dikirim ke pos-el pendaftaran, yaitu [email protected] dan ditembuskan ke [email protected].

Selanjutnya seleksi administrasi akan dilaksanakan pada 11-15 Maret 2020. Bagi pelamar yang lolos seleksi administrasi akan diinfokan melalui pos-el pelamar pada 26-31 Maret 2020 untuk kemudian diundang dalam tahap seleksi potensi.

Tahapan seleksi potensi diselenggarakan pada April 2020 bertempat di Bogor, Jawa Barat, dan Denpasar, Bali. Tahapan seleksi potensi meliputi tes psikologi; penilaian praktik mengajar; wawancara dan penampilan keterampilan seni dan kemahiran berbahasa asing.

Baca juga: Kemendikbud Pastikan Pengawasan BOS Tetap Berjalan

Peserta lolos tahapan seleksi diumumkan melalui pos-el peserta untuk mengikuti pembakalan calon tenaga pengajar BIPA.

BIPA merupakan program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi penutur asing baik dalam berbicara, menulis, membaca, maupun mendengarkan. Pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing penting dalam meningkatkan kiprah eksistensi bahasa Indonesia di dunia internasional.

Hingga saat ini terdapat 420 lembaga pengajar BIPA yang tersebar di 29 negara, di mana Australia merupakan negara dengan lembaga pengajaran BIPA terbanyak.

Informasi lebih detail mengenai pendaftaran calon tenaga pengajar BIPA untuk masa tugas 2021 dapat dilihat di tautan berikut: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/02/seleksi-calon-tenaga-pengajar-bipa-untuk-luar-negeri-dengan-masa-tahun-tugas-2021.

ROMA77 Agen Permainan Online Tergacor Di Indonesia Saat Ini

Afatogel adalah situs togel online terpercaya yang menyediakan pasaran togel hongkong pools dan judi togel...

Indonesia lahir dari kerajaan-kerajaan besar di Nusantara pada masa lampau. Setiap wilayah memiliki raja dan daerah kekuasaan sendiri yang mengatur jalannya kegiatan pemerintahan kala itu.

Setelah Indonesia merdeka, beberapa kerajaan itu masih eksis secara fisik dan memiliki raja meskipun tak lagi berdaulat.

Berikut 5 kesultanan atau kerajaan di Indonesia yang masih ada di tanah air dan diakui pemerintah sampai saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesultanan Ternate

Foto: Baskoro Aji via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)

Masjid Sultan Ternate. Kesultanan Ternate adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang masih ada sampai saat ini

Kesultanan Ternate atau disebut juga Kerajaan Gapi adalah kerajaan Islam yang berada di Kepulauan Maluku. Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Marhum pada 1257 ini juga merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia.

Kesultanan ini memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara, dan mengalami kegemilangan pada paruh abad 16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya.

Kesultanan yang didirikan oleh Baab Mashur Malamo ini masih ada dan dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir Sjah sejak 2016, meskipun tidak lagi memegang kekuatan politik apa pun.

Kesultanan yang kini terletak di Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan ini merupakan kesultanan Melayu yang didirikan pada 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan Indonesia).

Kesultanan Kesultanan Deli masih tetap eksis hingga sekarang meski tidak lagi mempunyai kekuatan politik setelah berakhirnya Perang Dunia II dan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sultan Deli bergelar Sri Paduka Tuanku Sultan. Sultan Deli saat ini adalah Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam, Sultan Deli XIV, yang memegang takhta sejak 2005.

Itulah 5 kerajaan di Indonesia yang masih ada sampai saat ini. Meski di antaranya ada yang sudah tidak memiliki kekuasaan, namun keberadaannya menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara kesatuan.